Aksi Tim PKM-M "SIPIL" FKM UNEJ untuk Jember Bebas Pedofil
Berorientasi pada salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Masyarakat serta melihat maraknya tindak kekerasan seksual pada anak seperti yang tercatat dalam data Komnas Perlindungan anak bulan Januari – Juni 2014 terdapat 1.039 kasus dengan jumlah korban sebanyak 1.896 yang didominasi 60% diantaranya merupakan kasus kekerasan seksual , di Jawa Timur sendiri setiap 2 bulan tercatat 28 kasus kekerasan seksual. Berangkat dari hal tersebut tim PKM-M SIPIL berinisiatif untuk melaksanakan program “Gerakan SIPIL (Stop Pedofil) program pembelajaran, pencegahan, dan penanggulangan kasus pedofil pada masyarakat di Kabupaten Jember tepatnya di 6 titik strategis yakni Kecamatan Mumbulsari, Puger, Patrang, Kalisat, Tanggul, Rambipuji”. Pedofilia sendiri adalah manusia yang memiliki prilaku menyimpang kepada anak-anak dalam orientasi seksual.
Tim PKM-M SIPIL melakukan aksi mulai dari penyuluhan kepada anak-anak Sekolah Dasar diantaranya SDN Gumuksari 1 dan 3 Kecamatan Kalisat, SDN Rambipuji 2 Kecamatan Rambipuji, SDN Puger Kulon 3 kecamatan Puger, SDN Tanggul Wetan 1 kecamatan Tanggul, SDN 4 Mumbulsari kecamatan Mumbulsari dan SDN Jember Lor 2 kecamatan Patrang. Hasil dari penyuluhan tersebut yaitu terbentuknya Duta Sipil dari masing-masing sekolah. Edukasi terhadap orangtua dan guru tentang bahaya pedofil juga dilakukan. Kegiatan ditutup dengan aksi turun jalan ke tempat-tempat yang ramai seperti pasar, sepanjang jalan dan alun-alun guna menyebarkan pengetahuan tentang pembelajaran, pencegahan dan penanggulangan kasus pedofil.
Tidak hanya itu, tim PKM-M SIPIL juga menyelenggarakan lomba poster stop pedofil (SIPIL) tingkat nasional yang diikuti oleh masyarakat Indonesia dari mulai SMP, SMA, Mahasiswa serta Umum. Hasil dari lomba poster tercatat ada 48 peserta se-Indonesia yang mengikuti. Lomba ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait cara menjaga diri dari ancaman kekerasan seksual pada anak di seluruh lapisan masyarakat. Nantinya juga, poster-poster ini akan dipajang di pentas SIPIL sebagai sarana edukasi yang menarik untuk warga terkait tindak pedofil. Salah satu pemenang dari lomba poster SIPIL (Stop Pedofil) adalah Hidayaaturrohman dari Institut Seni Indonesia, Yogyakarta beranggapan bahwa “Lomba ini sangat berguna, karena dengan kita menuangkan ide ke dalam poster, sama halnya dengan kita ikut peduli kepada anak-anak yang rawan menjadi korban tindak kejahatan pedofil, harapan saya lomba ini dapat diadakan rutin setiap tahunnya”
Aksi SIPIL tidak hanya berhenti disitu, namun berlanjut pada puncak acara yaitu Pentas SIPIL (Stop Pedofil) yang bertempat di alun-alun Jember pada tanggal 5 Juni 2016 dengan mengundang duta SIPIL dari 6 sekolah di 6 Kecamatan Kabupaten Jember. Pentas SIPIL yang diselenggarakan tidak seperti pentas pada umunya, namun pentas SIPIL dirancang semenarik mungkin dengan adanya pameran poster dari hasil lomba poster stop pedofil tingkat nasional dan terdapat berbagai macam media kesehatan yang dapat dimainkan oleh anak-anak seperti putar jarum dan ular tangga raksasa, juga ada berbagai media lain yang dapat dibawa pulang oleh orang tua seperti tas jinjing, pembatas buku dan leaflet. Semua media tersebut didesain bernuansa “stop pedofil”. Di dalam pentas SIPIL ini tim PKM-M SIPIL juga mengadakan launching “SENAM SIPIL (STOP PEDOFIL)” yang diikuti oleh masyarakat terutama anak-anak yang sangat antusias mengikuti “SENAM SIPIL”. Pentas SIPIL didukung oleh Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Jember Fashion Carnival (JFC).
Selain itu dosen pembimbing dari Tim PKM-M SIPIL ibu Mury Ririanty, S.KM.,M.Kes berharap “program pencegahan, pembelajaran, dan penanggulangan pedofil ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat sasaran di 6 kecamatan tersebut, melainkan dapat memberi manfaat kepada seluruh masyarakat jember khususnya dan Indonesia pada umumnya”. (MFH dkk)