Mahasiswa FKM UNEJ Juara 3 Lomba Poster Nasional
Bersamaan dengan pelaksanaan Musyawarah Daerah dan Pelantikan Ikatan Mahasiswa Bimbingan Konseling Indonesia (IMABKIN) Wilayah 1 Sumatera, dilaksanakan pula sejumlah kegiatan tingkat Nasonal. Diantaranya Seminar Nasional dengan tema “Strategi dan peran konselor dalam upaya meningkatkan kesehatan mental generasi bangsa bebas rokok dan narkoba”. Hadir sebagai keynote speec, Andi Thahir,M.A,Ed.D yaitu salah satu pimpinan di Dinas Kesehatan Bandar Lampung.
Selain itu panitia juga menyelenggarakan kegiatan lomba level Nasional, yaitu Lomba Esai dan Lomba Poster Media Bimbingan Konseling (BK). Kegiatan ini yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bimbingan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung ini berlangsung selama tiga hari yaitu 3-5 September 2018 di Kota Tapis Berseri, Bandar Lampung.
Farhan Al Fattah terpilih sebagai finalis Lomba Poster Media Bimbingan Konseling (BK) dari Universitas Jember. Mahasiswa FKM Universitas Jember angkatan 2017 ini menjadi salah satu dari enam finalis yang terseleksi dari 48 peserta pada tahap penyisihan yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Lomba Poster Media Bimbingan Konseling (BK) 2018 mengangkat tema “Merubah Paradigma Negatif Peserta Didik Terhadap Guru BK”. Adapun Farhan hadir sebagai finalis melalui poster dengan judul “Comeback to BK”. Presentasinya ternyata berhasil memukau para juri sehingga menobatkannya sebagai Juara 3.
“Saya membuat poster dengan judul “Comeback to BK” ini bertujuan untuk merubah pola pikir siswa di sekolah bahwa guru bimbingan konseling (BK) bukanlah polisi.Mungkin di mata para siswa hal itu menyeramkan. Jika berbuat kesalahan akan diberikan hukuman.” terang Farhan. “Menurut saya guru BK itu seharusnya mengedepankan senyum, santai, bersahabat, dan happy ending”. Dengan poster edukasi karyanya ini, farhan berharap dapat meyakinkan siswa agar tidak takut untuk berkonsultasi kepada guru BK apabila mempunyai masalah, termasuk jika bingung menentukan pilihan sekolah ataupun perihal permasalahan dalam pola belajar.” Ujar Farhan mengakhiri perbincangan.