Mapakesma Tanam Mangrove di Pantai Payangan
Peringatan hari lahir (Dies Natalis) dianggap sebagai peristiwa penting yang menandai perjalanan kehidupan sebuah organisasi maupun lembaga, peringatan tersebut dirayakan dengan penuh syukur dan kebahagiaan. Maka dari itu untuk merayakan Dies Natalis yang ke-14, UKM Pecinta Alam FKM Universitas Jember “Mapakesma” melaksanakan kegiatan tasyakuran sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas pencapaian yang telah diraih serta melakukan aksi pelestarian alam dalam bentuk kegiatan tanam Mangrove di Pantai Payangan, Kabupaten Jember sebagai wujud kepedulian mapakesma terhadap alam.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan dan yang terpenting perlunya usaha-usaha perlindungan serta pelestarian lingkungan. Hukum timbal balik antara manusia dan lingkungan sekitar dipandang sebagai proses pemberdayaan SDA yang berkelanjutan, sehingga apa yang kita tabur atau kita berikan kepada alam tentunya alam juga akan memantulkan kembali apa yang kita lakukan dan karena itu perlu dipersiapkan secara utuh guna melestarikan dan melindungi alam.
Dalam penanaman Mangrove MAPAKESMA bekerja sama dengan KUB Lumba-Lumba yang merupakan aktivis dalam pelestarian dan pengembangan Mangrove yang ada di Pantai Payangan. Penanaman Mangrove di lakukan pada hari Minggu pagi tanggal 15 Mei 2016.
Setelah sampai di tempat camp, seluruh anggota MAPAKESMA berbagi tugas untuk mendirikan tenda, memasak dan mencari kayu bakar untuk api unggun. Penanaman Mangrove dijadwalkan pukul 09.00. Lokasi penanaman pohon Mangrove berada di seberang sungai yang bermuara ke laut maka harus menyesuaikan dengan keadaan pasang surut airnya. Pada pukul 08.00 perahu untuk penyebrangan sudah siap dilokasi penyebrangan menuju tempat lokasi penanaman mangrove. bersama-sama dengan Pembina UKM MAPAKESMA serta Ketua BEM dan Ketua umum BPM, dipandu oleh Ketua KUB Lumba-Lumba.
Acara Penanaman Mangrove diawali dengan pembukaan acara yang dibuka langsung oleh Pembina UKM MAPAKESMA yaitu bapak Dr. Isa Ma’rufi, S.KM., M.Kes. kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dalam metode penanaman Mangrove yang disampaikan secara langsung oleh Ketua KUB Lumba-Lumba, bapak Suyitno. Terdapat dua jenis mangrove yang di tanam di Pantai Payangan yakni Rizhophora apiculata dan Rizhopora mucronata. Setiap bagian dari pohon mangrove ini dapat dimanfaatkan menjadi produk makanan dan minuman seperti tepung mangrove yang dapat digunakan untuk membuat kue dan juga sebagai campuran dari kopi. Jumlah mangrove yang ditanam sekitar 200 biji dan penanaman tersebut selesai kurang lebih hanya dalam waktu 1 jam dengan personel sekitar 28 orang. Hal ini terjadi karena penanamannya mudah sehingga tidak memakan tenaga yang banyak. (Juant dkk)