Tim Mahasiswa FKM Kembali Berprestasi di Tingkat Nasional
Indonesia Youth Festial of Science (INOVASI) merupakan sebuah ajang bergengsi yang diadakan oleh UKM KPI (Keilmuan dan Penalaran Ilmiah) Universitas Hasanuddin setiap tahunnya. Pada tahun ini, INOVASI 2016 mengangkat tema pendidikan untuk mencapai 17 tujuan SDGs 2030 yang diikuti oleh mahasiswa seluruh Indonesia dan siswa se-Sulawesi.
Di dunia Internasional, kualitas pendidikan di Indonesia berada pada peringkat ke-64 dari 120 negara diseluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan untuk Semua (Education for All Development Index, EDI) Indonesia berada pada peringkat ke-57 dari 115 negara pada tahun 2015. Dalam laporan terbaru program pembangunan PBB tahun 2015, Indonesia menempati posisi 110 dari 187 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan angka 0,684. Dengan angka itu Indonesia masih tertinggal dari dua negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia (peringkat 62) dan Singapura (peringkat 11).
Berdasarkan hal diatas, tujuan pendidikan pun akan menjadi tumpuan upaya pemerintah untuk mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan berkelanjutan dalam era Sustainable Development Goals (SDGs) hingga 2030 berdasarkan arahan dari Forum PBB yang telah disepakati pada tanggal 2 Agustus 2015. Peningkatan pendidikan bagi masyarakat Indonesia akan memacu pencapaian terhadap tujuan dan sasaran lainnya dalam 17 poin SDGs, terutama untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia. (http://inovasi.ukmkpiunhas.org/p/tentang-inovasi-2016.html)
Tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember yang beranggotakan M Arif Hadi Maulana, Aisyah Amin dan Firda Atika Awaliya Putri mengambil subtema pendidikan kesehatan, tim ini mendesain sebuah masker yang diberi nama masker KEN-AROK (Kenali Ancaman Rokok). Masker ini merupakan inovasi masker kain yang bertujuan untuk menstimulus perokok agar tidak merokok di dalam rumah atau di lingkungan keluarga. Penggunaan masker KEN-AROK dikhususkan bagi anak usia 7-10 tahun agar mereka dapat menjadi promotor kesehatan cilik bagi keluarga. Adanya logo khusus dan berbagai variasi warna, desain karikatur anak serta pesan anti rokok yang unik, merupakan keunggulan dari produk masker. Ide ini berhasil meyakinkan para juri sehingga tim KTI FKM berhak atas predikat Juara II pada event ini.
“Selama proses presentasi, tim berusaha meyakinkan dewan juri bahwa masker KEN-AROK yang telah diuji coba dapat menjadi sebuah solusi untuk mengedukasi anak tentang bahaya dan ancama rokok bagi kesehatan. Suatu hal yang tidak mudah, namun berkat arahan Ibu Novia Luthfiatin, S.KM., M.Kes. selaku dosen pembimbing kerjasama tim dan semangat yang tidak pernah surut, akhirnya kami mampu mengharumkan nama Universitas Jember di kancah nasional” tutur M Arif Hadi Maulana selaku ketua tim.
Sementara itu, anggota tim lain yang berasal dari angkatan 2014 dan 2015 berharap agar produksi masker KEN-AROK dapat segera digencarkan secara kontinu dengan berpedoman pada langkah-langkah strategis yang telah dirancang. Dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta peran serta masyarakat akan sangat membantu terwujudnya harapan tersebut agar masalah rokok dapat segera dituntaskan.(ag)